“Membaca dan Menulis bukan seruan saya, tetapi seruan Tuhan, maka ayo kita membaca dan menulis.”
Tema yang diusung buku ini yakni Pendidikan Kewarganegaraan Futuristik sangat menantang bagi para kontributor untuk mengelaborasi posisi dan peran sentral PKn dalam membentuk warga negara yang baik dan cerdas (smart and good citizen). Oleh karena itu, perspektif yang ditawarkan para kontributor sangat beragam dalam menyelami PKn di masa depan atau futuristik. Hal ini tidak lepas dari kedudukan PKn sebagai disiplin ilmu terintegrasi dengan pendekatan interdisipliner, multidisipliner, dan bahkan transdisipliner, yang memungkinkan PKn dapat dianalisis dalam berbagai sudut pandang (point of view) keilmuan dan termasuk dalam tataran praksis empiris.
Dalam konteks politik, PKn mengemban misi Pendidikan politik dengan orientasi untuk mengembangkan warga negara yang melek politik (political literate) yakni memiliki kesadaran terhadap hak dan kewajiban (rights and duties) sebagai warga negara. Kesadaran politik (political awareness) sejatinya mampu diaktualisasikan oleh setiap warga negara dalam konteks kehidupan sehari-hari dengan melaksanakan hak dan kewajiban sebagaimana tertuang di dalam konstitusi negara sebagai wujud partisipasi politik (political participation) warga negara.
Perspektif lain yang diuraikan kontributor adalah terkait dengan misi PKn sebagai Pendidikan hukum, yang berorientasi pada pengembangan warga negara yang memiliki kesadaran hukum yang mampu dimanifestasikan dalam bentuk pengetahuan hukum, pemahaman hukum, sikap hukum, dan perbuatan hukum dalam kehidupan sehari-hari. Terlebih di era digital dewasa ini tidak sedikit terjadi berbagai bentuk pelanggaran hukum. Melek digital (digital literacy) warga negara sejatinya harus diikuti dengan kesadaran etis dan hukum agar interaksi digital senafas dengan nilai-nilai hukum yakni menjunjung kebenaran dan keadilan untuk mewujudkan Masyarakat yang tertib dan damai. Dengan demikian digital citizenship mutlak membutuhkan kesadaran hukum yang memadai.
Pada sisi lain, PKn memiliki relasi erat dengan literasi digital (digital literacy). Konsep kewarganegaraan digital atau digital citizenship telah lama berkembang dan tidak sedikit mahasiswa baik jenjang sarjana, magister, dan doktor melakukan penelitian terkait dimensi-dimensi kewarganegaraan digital tersebut antara lain keterampilan, norma, dan etika yang diperlukan untuk berinteraksi dengan teknologi digital secara cerdas, bijak, dan bertanggungjawab. Dalam konteks ini, nilai-nilai Pancasila menjadi pedoman bagi setiap warga negara dalam berinterkasi dengan teknologi digital, agar tidak menyimpang dari nilai dan kepribadian bangsa Indonesia. Hasil survei Digital Civility Index (DCI) dari Microsoft pada tahun 2020 yang menempatkan warganet Indonesia memiliki Tingkat kesopanan yang rendah dalam media sosial yakni peringkat 29 dari 32 negara yang disurvei seyogianya harus menjadi bahan refleksi agar sekarang dan ke depannya tidak terjadi kembali.
Kertas: HVS 75 Grams
Halaman: xii + 660 Hal ; 17,5 x 25 cm
Soft Cover | BW
Penulis:
Elisa Seftriyana, Resti Apriliyani, Ana Mentari, Siti Komariah, Nadarajan Thambu, Supriyono, Asep Mahpudz, Danan Tricahyono, Susi, Ichwani Siti Utami, Akadun, Wilodati, Wahyudin Noe, Surya Dharma, Abd. Firman Bunta, Irham Wibowo, Syaifullah, Aldian Hudaya, Seli Parlina, Aang Supriatna, Intan Indah Megasari, Ratna Fitria, Warlim, Rika Sartika, Tina Septiana, Mitra Permatasari, Eky Risqiana, Adi Kuntoro, Giri Harto Wiratomo, Abdul Basit, Kokom Komalasari, Cecep Darmawan, Suwatno, Rike Erlande, Iim Siti Masyitoh, Thoriq Abdul Aziz, Akbar Aba, Endang Komara, Yedi Purwanto, Pathmi Noerhatini, Muhamad Taufik, Sansan Dziaul Haq, Dadi Mulyadi Nugraha, Deni Zein Tarsidi, Karim Suryadi, Winarno, Delila Kania, Didin Saepudin, Dian Agus Ruchliyadi, Rabiatul Adawiah, Gery Dewanto, Elena Kartika Sari, Intan Indah Megasari, Endang Danial, Karim Suryadi, Irma Irayanti, Darto Wahidin, H. Ade Chandra Iskandar, Dasim Budimansyah, Dadang Sundawa, Mursyid Setiawan Lusy Dwi Desia, Kusman Rukmana, Ida Widiawati, Delia Disa Fadila, Sapta Mupakat Tatar Purba, Satri Dwi Kurnia Nasution, Sapto Aji Wirantho, Sapta Mupakat Tatar Purba, Liberti Natalia Hia, Sapto Aji Wirantho, Pratama Yoga Wica, Nurul Fajariah, Farid Fadillah, Oki Suprianto, Amanda Hariyanti Putri, Auliya Wanikmah, Agustina Puttri Warokhmah, Muhammad Kautsar, Rahmatullah, Daniela Rahmawati, Nufikha Ulfah, Bartolomeus Samho, Tjipto Sumadi, Juri Mardawani, Prastiyo Umardani, Elly Malihah, Siti Maizul Habibah, M. Turhan Yani, Listyaningsih, Prayoga Bestari, Wina Nurhayati Praja, Ruhadi, Puji Lestari, Erisandi Arditama, Andi Suhardiyanto, Sabarudin, Titik Sugihartilawati Dewi, Petrus Irianto, Nisrina Nurul Insani, Pitria Sopianingsih
Editor:
Dr. Syaifullah, S.Pd., M.Si
Penyunting:
Supriyono, S.Pd., M.Pd., Dadi Mulyadi Nugraha, S.Pd., M.Pd., Mursyid Setiawan, S.Pd., M.Pd., Intan Indah Megasari, S.Pd., M.Pd.