Global Citizenship Education (GCED) atau Pendidikan Kewarganegaraan Global adalah konsep pendidikan yang mengajarkan kita untuk menjadi warga dunia yang bertanggung jawab, menghargai perbedaan, dan aktif dalam menciptakan perubahan positif, baik di tingkat lokal maupun global. Sebuah Buku berjudul: Global Citizenship Education: A Guide for Policymakers, telah memberikan panduan yang sangat berharga bagi para pembuat kebijakan, pengembang kurikulum, pendidik, dan lembaga pendidikan dalam merancang dan mengimplementasikan GCED. Buku tersebut diterbitkan oleh Asia-Pacific Centre of Education for Internagional Understanding (APCEIU), Korea Selatan. Penulis buku adalah Prof. Swee-Hin Toh (guru besar emeritus University of Alberta); Gary Shaw (senior policy officer Department of Education and Training, State of Victoria, Australia) dan Danilo Padilla (Chip of Education Unit UNESCO Office Kabul). Begitu ini sangat penting untuk difahami oleh pemegang kebijakan terkait kurikulumm pembelajaran dan asesmen di lingkungan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) agar GCED dapat diterapkan di Indonesia. Buku ini isinya disesuaikan dengan konteks Indonesia, sebuah negara yang memiliki keragaman budaya, agama, dan bahasa yang luar biasa. Indonesia sebagai negara berkembang, dengan tantangan global yang semakin kompleks, memerlukan pendekatan pendidikan yang mampu menumbuhkan kesadaran global tanpa melupakan nilai-nilai lokal yang sudah ada.

Oleh karena itu, saya menambahkan penjelasan lebih lanjut yang relevan dengan kondisi sosial, politik, dan budaya di Indonesia, untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam bagi pembaca tentang bagaimana GCED dapat diterapkan dalam sistem pendidikan kita. Salah satu aspek yang saya tambahkan adalah pemahaman lebih mendalam tentang tantangan yang dihadapi Indonesia dalam mengimplementasikan GCED di berbagai jenjang pendidikan. Meskipun GCED memiliki potensi besar untuk membentuk generasi muda yang peduli terhadap hak asasi manusia, keadilan sosial, keberagaman, dan keberlanjutan lingkungan, implementasinya di Indonesia masih menghadapi banyak kendala yang signifikan. Kendala-kendala tersebut meliputi ketidakmerataan akses pendidikan, keterbatasan sumber daya manusia yang memahami GCED secara mendalam, serta tantangan dalam mengubah kebijakan pendidikan yang belum sepenuhnya mendukung implementasi GCED.