Olahraga bukan hanya tentang keringat dan kompetisi, melainkan tentang “pertunjukan” karakter yang sesungguhnya. Dalam rangkaian aktivitas yang seolah sederhana, terdapat proses yang membentuk pola pikir, sikap, dan jiwa seorang pemimpin. Perjalanan sepanjang buku ini telah mengajak kita untuk memahami bahwa kepemimpinan dapat dibentuk melalui pendidikan jasmani—khususnya dengan pendekatan yang terstruktur melalui Sport Education Model (SEM) dan prinsip Intentionally Structured. Membentuk kepemimpinan bukanlah hal yang terjadi secara tiba-tiba. Dibutuhkan niat, proses, pendampingan, dan lingkungan yang memungkinkan peserta didik mengalami “peran” seorang pemimpin. Di dalam kelas olahraga, kebebasan mengambil keputusan, melatih tanggung jawab, mempertahankan sportivitas, dan bekerja dalam tim menjadi laboratorium nyata untuk mengasah kompetensi kepemimpinan. Pendekatan SEM memampukan guru dan pelatih untuk memberi siswa pengalaman kepemimpinan secara praktis: memimpin tim, mengelola strategi, hingga mengelola emosi dalam tekanan. Semua dirancang dengan prinsip Intentionally Structured, tidak ada yang dibiarkan kebetulan. Harapan ke depan, guru, pelatih, dan pendidik masa depan, adalah fasilitator lahirnya pemimpin-pemimpin baru! Gunakan olahraga bukan sekadar bahan ajar, melainkan sebagai ladang pembibitan karakter. Jadikan PJOK sebagai “mata pelajaran favorit”—bukan hanya karena aktif secara fisik, tetapi juga karena di sinilah peserta didik mulai menemukan potensi kepemimpinan mereka.